Nih tugas bahasa indonesia gue waktu kelas 11 sih :') semoga bermanfaat yaa ...
SINOPSIS NOVEL “JALAN TAK ADA UJUNG”
Perkawinan guru Isa dan Fatimah tidak bahagia. Telah lama
mereka menikah, namun tak juga dikaruniai anak. Rupanya, guru Isa
menderita impotensi. Kenyataan ini membuat guru Isa minder dan berjiwa
lemah.
Kegemaran guru Isa bermain biola mempertemukannya dengan
Hazil, seorang pejuang kemerdekaan. Hazil mencoba mengajak guru Isa
bergabung dalam perjuangan. Namun, guru Isa tidak berani. Ia tidak suka
kekerasan dan membenci perempuan.
Hazil menawari guru Isa tugas yang tidak berhubungan dengan
kekerasan dan pertempuran. Yaitu menjadi kurir untuk mengantar surat dan
senjata kepada kelompok perjuangan. Atas desakan banyak pihak, termasuk
istrinya, guru Isa menyanggupi tugas itu.
Rupanya tugas itu bukan tugas yang ringan. Guru Isa tetap
harus menghadapi hal yang dibencinya, kekerasan dan darah. Ia melihat
pembunuhan di depan matanya. Rupanya, banyak pihak yang mencampuradukkan
perjuangan dengan ambisi dan tujuan pribadi. Guru Isa sangat tidak
nyaman dengan semua ini.
Namun rupanya ia tidak dapat mundur lagi. Ia kini malah
mendapat tugas yang lebih berat. Guru Isa harus mengurus dana perjuangan
untuk wilayah Jakarta. Guru Isa semakin ketakutan. Ia ingin turut
mengungsi,seperti kebanyakan rakyat biasa. Namun Fatimah menolak ajakan
suaminya ini. Jiwa guru Isa yang kalut membuatnya jatuh sakit.
Semasa sakit ini,Hazil sering berkunjung kerumah guru Isa.
Hazil menjadi dekat dengan Fatimah. Keduanya kemudian terlibat hubungan
percintaan. Hati guru Isa hancur ketika mengetahui hal ini. Namun,ia
terlalu pengecut untuk bertindak.
Hazil dan kawan-kawan terus berjuang melawan Belanda. Suatu
kali,Hazil dan seorang kawannya merencanakan pelemparan granat ke markas
Belanda. Seminggu kemudian guru Isa mendengar kabar bahwa seorang
pelempar granat tertangkap Belanda. Beberapa hari berikutnya,rupanya
guru Isa sendiri yang jadi sasaran penangkapan. Ia digelandang ke
penjara oleh tentara Belanda. Di penjara,ia bertemu dengan Hazil yang
telah remuk redam disiksa oleh tentara Belanda. Guru Isa membayangkan
akan mendapatkan nasib yang sama dengan Hazil. Dalam keadaan yang
demikian,tiba-tiba guru Isa merasakan semangat kepahlawanan yang luar
biasa menyala-nyala dalam dirinya.
ANALISIS NOVEL “JALAN TAK ADA UJUNG”
Unsur-unsur intrinsik
1. Tema : Ketakutan seorang guru pada kenyataan hidup
2. Alur : alur maju
· Perkenalan Bulan September tahun 1946. Pagi. Tiga
orang kanak-kanak kecil sedang bermain-main di jalan Gang Jaksa.
· Pemunculan masalah Guru Isa mengalami impoten dan
konflik perang batin akan keikutsertaannya dalam organisasi rahasia.
· Konflik memuncak Saat diketahui istrinya selingkuh dengan Hazil.
· Pemecahan masalah Guru Isa akhirnya bangkit dari
keterpurukan dan penyakitnya dapat disembuhkan karena tekadnya yang
kuat.
3. Setting
· Latar tempat
Ø Gang Jaksa
Ketika tembakan pertama di Gang Jaksa memecah kesunyian pagi, Guru Isa sedang berjalan menuju sekolahnya di Tanah Abang
Ø Laan Holle dan Jalan Asma Lama
Teriak siap! Siaaap! Yang gemuruh disahut oleh kampung-kampung sekitar
Laan Holle dan Jalan Asma Lama, hingga akhirnya kedua jaln besar itu
sunyi pula
Ø Belakang rumah orang Tionghoa
Mereka berhenti di balik pagar bambu, di belakang rumah orang Tionghoa yang luka.
Ø Di kelas guru Isa mengajar (Tanah Abang)
Isa mengangguk dan terus masuk ke kelas tempat dia mengajar.
· Latar Suasana
Ø Kegelisahan
Selintas masuk ke dalam pikirannya rasa was-was tentang keselamatan istri dan anaknya.
Ø Menegangkan
Bersama dengan tuan rumah dia berjongkok di beranda, mengintai dari balik jendela, melihat ke jaln besar yang sunyi dan sepi.
Ø Ketakutan
Seorang serdadu menendang pintu kamar tidur, dan sebentar kemudian tuan
rumah, istrinya dan dua anak kecil melangkah keluar. Gemetar, pucat,
penuh ketakutan.
· Latar Waktu
Ø Pagi hari
Ketika tembakan pertama di Gang Jaksa memecah kesunyian pagi, Guru Isa sedang berjalan menuju sekolahnya di Tanah Abang.
Ø Malam hari
Malam itu dia mendorong mobil, dengan nafas terengah-enagh, karena lama baru mesin truk itu hendak hidup.
4. Perwatakan
· Guru Isa
Ø Penakut
Tetapi dalam hatinya sendiri dia takut, bahwa keputusan yang akan diambil, dia sendiri tidak bisa hadapi dan terima.
Ø Tidak menyukai kekerasan
”Astagfirullah!” Isa berseru dalam hatinya dan ngeri ketakutan.
Ø Perasa
Was-was hatinya, keragu-raguan hatinya, harapan-harapannya,
ketakutannya. Kengeriannya, dan sedih, sedih hatinya. Pilu yang
mengarapkan bahagia.
”Sampai bisa niat mencuri masuk kedalam kepalaku.” Pikirnya, malu pada diri sendiri.
· Hazil
Ø Keras kepala
Seorang anak muda berlari keluar, pintu kamarnya dihempaskannya kuat-kuatkarena tergesa-gesa, ditangannya sebuah pistol.
Ø Tekad kuat
“Jangan ayah! Kita perlu untuk memperjuangkan kemerdekaan.”
Ø Pemikir
Hazil bertanya kepada tukang becak yang terbaring mengerang kesakitan siapa yang menembak dan berapa orang.
· Fatimah
Ø Pandai menyembunyikan perasaan
Dia tidak merasakan sesuatu penyesalan. Sebaliknya dia merasa agak
senang, karena perasaan cemas, sesal dan takut yang disangkanya akan
datang mengganggunya tidak akan timbul dalam hatinya.
Ø Perhatian
“Malariamu lagi barangkali,” kata Fatima.”minumlah pil. Masih ada di lemari.”
· Serdadu NICA dan penjajah
Ø Kejam, Tidak berperikemanusiaan
“Rakhmat hampir saja tertangkap ketika sedadu NICA mengadakan penggeledahandi Gang Sentiong.........
5. Amanat :
Jangan pernah merasa lelah ataupun takut dalam setiap perjuangan
meskipun perjuangan itu tidak pernah berujung karena perjuangan itu akan
membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan terlalu membesar-besarkan ketakutan yang kita rasakan karena ketakutan itu akan menyiksa diri sendiri.
UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK
1. Nilai sosial:
- Tolong menolong antar masyarakat.
- Gotong royong dalam perjuangan.
2. Nilai intelektual:
- Penilaian dokter terhadap penyakit impoten yang diderita Guru Isa.